Menyucikan Hati dan Mencari Ilmu: Pandangan Syeikh Saleh Bin Abdullah Al-Usaimi

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat pembaca yang budiman. Alhamdulillah, kita bersyukur atas rahmat dan hidayah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang senantiasa menyertai kita. Dalam kesempatan kali ini, mari kita merenungi dan memahami pandangan yang mulia dari seorang guru yang dihormati, yaitu Syeikh Doktor Saleh Bin Abdullah Ibn Hamad Al-Usaimi hafidhahullah.

Dalam mukaddimah kitabnya, "Khulasah Ta'zimil Ilmi," beliau menyoroti aspek yang sangat mendasar dalam perjalanan menuntut ilmu, yakni pengagungan terhadap ilmu itu sendiri. Beliau mengajarkan bahwa seberapa besar atau kecil ilmu seseorang sangat terkait dengan seberapa besar pengagungan yang dimilikinya terhadap ilmu tersebut.

1. Membersihkan Tempat Ilmu: Hati yang Suci, Pengetahuan yang Bersih

Yang pertama dari dua puluh perkara yang disebutkan oleh Syeikh Saleh Bin Abdullah adalah membersihkan tempat ilmu, yaitu hati. Bagi beliau, pengagungan terhadap ilmu dimulai dari dalam hati. Ketika hati kita bersih, ilmu akan lebih mudah masuk dan meresap. Begitu pula sebaliknya, kotoran syahwat dan syubhat dapat menjadikan ilmu sulit masuk dan merasuk ke dalam jiwa.

2. Mengikhlaskan Niat: Kebodohan yang Terangkat

Kedua, mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu. Keikhlasan menjadi kunci utama dalam mencari ilmu. Ikhlas untuk mengangkat kebodohan dari diri sendiri, memberikan pencerahan kepada orang lain, serta untuk menghidupkan dan menjaga ilmu agar tidak punah.

3. Mengumpulkan Tekad: Semangat untuk Mempelajari Al-Quran dan Al-Hadis

Syeikh Saleh Bin Abdullah menekankan pentingnya mengumpulkan tekad untuk menuntut ilmu. Semangat, doa kepada Allah, dan ketidaklemahan dalam mencari ilmu menjadi landasan utama. Seperti yang tertuang dalam hadis, "Hendaklah engkau semangat melakukan apa yang bermanfaat untuk dirimu dan memohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau merasa lemah."

4. Memanfaatkan Waktu: Kunci Keberhasilan dalam Menuntut Ilmu

Dahulu, Imam Ahmad bin Hambal dengan semangat ingin keluar dari rumahnya untuk menghadiri majelis ilmu gurunya sebelum datang waktu subuh. Ini menunjukkan bagaimana semangat dan tekad para pendahulu kita dalam menuntut ilmu. Kunci utamanya adalah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, tanpa tergesa-gesa.

5. Memusatkan Semangat: Mempelajari Al-Quran dan Al-Hadis

Terakhir, di antara bentuk pengagungan terhadap ilmu adalah memusatkan semangat untuk mempelajari Al-Quran dan Al-Hadis. Karena inilah asal dari ilmu itu sendiri. Dengan mendalami sumber-sumber utama ilmu agama, kita dapat menghidupkan dan menjaga ilmu agar tetap bersinar.

Sampai Bertemu di Halaqah Selanjutnya

Demikianlah sekelumit pandangan dari Syeikh Doktor Saleh Bin Abdullah Ibn Hamad Al-Usaimi hafidhahullah tentang pengagungan terhadap ilmu. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita terus memperbaharui semangat dan tekad dalam menuntut ilmu, sehingga ilmu yang kita peroleh dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri dan umat Islam secara lebih luas. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

  1. #PengagunganIlmu
  2. #KeikhlasanDalamIlmu
  3. #SemangatTuntutIlmu
  4. #MempelajariAlQuranDanHadis
  5. #HalaqahIlmiyah
  6. #SyeikhSalehBinAbdullah
  7. #IkhlasDalamNiat
  8. #MemanfaatkanWaktu
  9. #IlmuAgama
  10. #KualitasHidupIslami

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti Nomor Sesuai Feng Shui dan Cara Mencari Nomor Hoki untuk HP Anda

Rahasia Menghitung Nama Anda: Menyingkap Keberuntungan Ala Perhitungan Jawa

Panduan Lengkap Sofware Hipnotis Jarak Jauh